Compas.com : Gaharu Tembus Pasar China
Tuesday, 15 March 2011 09:58
Jakarta, Kompas - Eksportir gaharu, bahan baku pewangi dan obat-obatan herbal, yang semula harus memanfaatkan perantara kini dapat menembus pasar China. Terobosan ini sangat menguntungkan Indonesia yang merupakan produsen gaharu terbesar dunia karena masyarakat dapat menikmati harga yang lebih baik.
Demikian disampaikan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Jakarta, Senin (14/3). Dia didampingi Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Darori, dan pejabat eselon I Kementerian Kehutanan meresmikan ekspor 4 ton gaharu (agarwood) langsung ke China.
”Selama ini ekspor gaharu Indonesia ke China harus melalui negara lain sebagai perantara, seperti Taiwan dan Hongkong. Ekspor perdana ini sangat menguntungkan pedagang gaharu Indonesia yang mendapat nilai jual lebih tinggi dan importir bisa membeli lebih murah tanpa negara perantara,” ujar Zulkifli.
Ekspor gaharu tahun 2006 mencapai 26 juta dollar AS (sekitar Rp 227,76 miliar) dan tahun 2010 sebanyak 85,9 juta dollar AS (sekitar Rp 752,48 miliar). China merupakan pasar gaharu terbesar dunia dengan kebutuhan 500 ton per tahun.
Selama ini ekspor gaharu Indonesia ke China harus melalui Taiwan, Hongkong, dan negara lain untuk menyiasati hambatan dagang yang ada. Berkat komunikasi intensif pemerintah dan pengusaha kedua negara, hambatan seperti persyaratan ekspor yang ketat, nilai invoice ekspor yang tinggi, dan persoalan nonteknis lain bisa diatasi.
Menteri Kehutanan meminta tanaman gaharu dibudidayakan dalam program kehutanan sosial yang melibatkan masyarakat. Harga gaharu yang berkisar Rp 100.000 per kilogram sampai Rp 150 juta per kilogram menyejahterakan masyarakat sekaligus mengonservasi hutan.
Gaharu beraroma wangi karena mengandung resin yang terbentuk dari proses pelukaan batang pohon dari genus Aquilaria sehingga terinfeksi jamur. Gaharu yang biasa digunakan sebagai dupa, obat tradisional, parfum, dan kosmetika, umumnya berwarna coklat terang hingga gelap sampai mendekati hitam sesuai kadar resin.
Dari 15 spesies tanaman genus Aquilaria, enam di antaranya tersebar di seluruh Indonesia kecuali Pulau Jawa dan Sunda kecil. Produk gaharu Indonesia berbentuk serpihan, balok kayu, serbuk, minyak, dan ukiran.
Kekayaan hutan alam dengan keanekaragaman hayati tinggi membuat Indonesia menempati posisi strategis dalam perdagangan hasil hutan bukan kayu internasional. Pasar gaharu terbesar Indonesia adalah Timur Tengah dan China.
Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati PHKA Novianto Bambang W mengungkapkan, ekspor gaharu terus meningkat seiring pertumbuhan kemampuan produksi dan permintaan. Pasar internasional membutuhkan sedikitnya 4.000 ton gaharu per tahun. Produksi Indonesia naik dari 170 ton (2006) menjadi 573 ton (2010).
Permintaan Ekspor Gaharu Tetap Tinggi
Minggu, 6 November 2011 | 12:12 WIB
MATARAM, KOMPAS.com — Kayu gaharu (Aquilaria malaccensis) memiliki pangsa pasar khusus dan permintaan yang tinggi. Di China, Taiwan, dan khususnya Timur Tengah, kayu yang disejajarkan dengan cendana ini laku keras.
"Kalau permintaan dari Timur Tengah, China, dan Taiwan, tidak ada batasnya, berapa pun pasti diterima. Tapi, kan, tiap provinsi diberi jatah. Ya, sebesar kuota itu yang kami penuhi," kata Faisal Bages, pengusaha penampung dan eksportir kayu gaharu, Minggu (6/11/2011), di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Menurut Faisal, harga eskpor kayu gaharu kelas super yang tumbuh alami saat ini Rp 10 juta per kilogram, naik dibandingkan beberapa tahun sebelumnya seharga Rp 4 juta-Rp 5 juta.
Kenaikan harga gaharu (disebut ketimusan di Lombok) disebabkan populasi kayu yang dijadikan wewangian dan dupa ini sangat menipis. Yang tumbuh alami bisa disebut antara ada dan tiada. "Yang banyak beredar saat ini adalah hasil budidaya yang umumnya diekspor," ungkap Faisal.
Adapun pemasaran kayu gaharu diatur melalui kuota. Kuota untuk Indonesia tahun 2011 sekitar 400 ton setahun. Jatah terbesar dipegang Papua dan Kalimantan, sedangkan NTB mendapat jatah 8 ton pada tahun 2011. Jumlah yang sama untuk tahun 2012 nanti.
Permintaan terbesar gaharu kelas super dari Timur Tengah, sisanya kelas menengah-bawah diekspor ke China dan Taiwan.
Di Arab Saudi, biasanya kayu gaharu dijadikan bahan mandi uap untuk menghilangkan bau badan yang kurang sedap, di China dan Taiwan umumnya untuk wewangian dupa, sedangkan di Thailand ampasnya untuk bahan membuat obat nyamuk.
Soal bibit, tutur Faisal, masih tersedia cukup banyak di NTB dan dibudidayakan di kawasan hutan Gunung Rinjani; Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa; dan lingkar tambang PT Newmont Nusa Tenggara di Kabupaten Sumbawa Barat.
Stok jenis gaharu girinof yang umumnya tumbuh dibudidayakan dan dikirim dari NTB sekitar 100.000 batang per tahun. Tingginya 25-35 cm dengan umur setahun.
Petani di Jember Diajak Menanam Gaharu
Selasa, 1 Mei 2012 | 22:25 WIB
JEMBER, KOMPAS.com -- Pohon gaharu yang sudah mulai langka memiliki masa depan yang sangat menguntungkan, karena bernilai ekonomi sangat tinggi dibanding tanaman pohon jabon, sengon, dan mahoni. Pohon gaharu tidak hanya diambil kayunya sebagai bahan olahan atau furnitur, tetapi juga bisa dimanfaatkan daunnya sebagai bahan untuk minuman.
Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Jember Totok Haryanto mengatakan, daun gaharu menurut hasil penelitian mengandung kalsium dan vitamin P (bio flafonim). "Ini sangat bermanfaat untuk obat herbal bagi penyakit kanker dan banyak digunakan di Taiwan dan China," kata Totok, Selasa (1/5/2012) di Jember, Jawa Timur.Dinas Perkebunan dan Kehutanan Jember telah menjalin kerja sama dngan perusahaan swasta yang bergerak di bidang usaha pengadaan kayu bersedia membeli hasil tanaman pohon dari petani. Tanaman pohon gaharu bisa ditebang setelah mencapai usia tanaman 5 tahun hingga 7 tahun dan sudah berdiameter 12 cm.
Teguh Narsono dari PT Gemilang Gaharu Indonesia (GGI) menjelaskan, pohon gaharu memiliki nilai ekonomi sangat tinggi dan kini mulai langka. Gaharu telah mengalami masa krisis di Kalimantan dan Papua, karena banyak terjadi perambahan hutan. Untuk itu, perlu ada pengembangan areal tanaman ini di Jawa, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
PT GGI bermitra dengan petani untuk melakukan penanaman sambil memberi pengetahuan mengenai cara menanam dan merawat tanaman tersebut sampai panen. Sejak awal tanam, pohon gaharu membutuhkan perawatan secara khusus hingga umur satu tahun.
Pada usia satu tahun itu, daun pohon gaharu bisa dipakai untuk bahan minuman dan banyak diminati perusahaan, termasuk PT GGI yang bersedia membeli. Setelah mencapai umur 2 tahun hingga 5 tahun, kayu pohon ini dipakai untuk bahan wewangian dan diekspor ke Timur Tengah.
Bagaimana di tahun ini ?...............................................................................................................................
Pemburu gaharu terjebak oleh "Harimau"
July 8, 2013
BANDA ACEH , Indonesia ( 8July 2013 ) - Tim penyelamat sedang mencari lima orang dilaporkan terjebak di pohon oleh beberapa harimau sumatera setelah hewan marah dianiaya seorang pria keenam sampai mati , kata polisi Monday.Agarwood pemburu
Kepala polisi setempat Letnan Kolonel Dicky Sondani mengatakan tim penyelamat 30 - anggota telah dikirim ke Taman Nasional Gunung Leuser yang dilindungi di Taming , distrik tetangga Aceh dengan Provinsi Sumatera Utara .
Orang-orang itu mencari langka gaharu - digunakan untuk membuat dupa dan parfum - dan sengaja menangkap harimau dalam perangkap yang mereka gunakan untuk menangkap rusa untuk makanan .
Insiden tersebut menyebabkan lima harimau lain di daerah untuk menyerang orang-orang , Sondani mengatakan , mengutip laporan dari warga desa yang menerima pesan telepon selular Kamis dari para korban .
Salah satu pria yang dianiaya sampai mati , sementara lima orang lainnya berhasil naik ke pohon , katanya .
Tim penyelamat membutuhkan tiga hari untuk mencapai daerah medan kasar , tetapi mereka tidak terletak pria yang hilang pada Senin, kata Sondani .
" Kami khawatir karena mereka bisa menjadi lemah dan jatuh dari pohon karena kekurangan makanan , " kata Sondani .
5 Pria terjebak atas pohon selama 3 hari (Demi Memburu Gaharu yg bernilai jual Tinggi)
Banda Aceh - Lima pria terjebak di atas pohon sejak tiga hari lalu setelah dikejar oleh beberapa ekor harimau Sumatera .
Seorang rekan mereka mati dimakan hewan tersebut .
Polisi mengatakan , lima harimau masih berada di bawah pohon itu setelah mengejar pria tersebut Kamis lalu Kejadian terjadi setelah pria itu yang mencari kayu gaharu di Taman Nasional Hutan Leuser di puncak Sungai Rengas , Tenggulun , daerah Aceh Tamiang , membunuh seekor anak harimau secara tidak sengaja .
Konflik antara manusia dengan hewan semakin menjadi - jadi di Indonesia . Tetapi , dalam banyak kasus , itu berakhir dengan padah menimpa hewan tersebut .
Kepala Polisi Tamiang , Dicky Sondani mengatakan , selain mencari gaharu , pria tersebut juga memasang perangkap untuk menangkap rusa tetapi di luar dugaan yang terjerat malam itu justru seekor anak harimau yang disebut - sebut langsung mati .
Selagi mereka beristirahat , tiba - tiba sekitar pukul 03.00 WIB muncul empat ekor harimau dewasa di lokasi mereka menginap . Diduga induk harimau marah karena anaknya mati . Tanpa pikir panjang , keenam pencari kayu alim itu langsung berlari mencari pohon terdekat untuk dipanjat.Pada saat memanjat pohon di tengah malam buta itu , salah satu dari mereka , David , terjatuh dan langsung diterkam harimau . " Informasi terakhir , tubuh korban tinggal setengah setelah dimakan oleh empat harimau , " ujar Kapolsek mengutip keterangan datok penghulu ( kepala desa ) .
Menurutnya , 30 orang terdiri dari polisi dan tentara sudah meluncurkan gerakan penyelamatan korban kemarin setelah dia dan tiga anggotanya terpaksa mundur setelah melihat harimau itu .
Dicky juga mengatakan , usaha untuk mendapatkan layanan pawang harimau hingga semalam masih belum berhasil .
Anggota penyelamat mungkin memakan waktu dua sampai tiga hari untuk tiba di daerah bencana . Lebih buruk lagi , mereka juga harus bersaing dengan harimau dan binatang liar lainnya , termasuk gajah .
Agarwood hunter
Dalam proses pencarian , Basarnas dibantu potensi SAR lainnya yakni Satgas Aceh Tamiang , Satgas SAR Langsa , Satgas SAR Idi , TNI Aceh Tamiang , dan Polsek Simpang Kir
Harimau Sumatera adalah harimau paling kecil di dunia . Hanya 400 sampai 500 ekor terpercaya masih hidup .
" Jika harimau itu masih berada di bawah pohon , kami mungkin terpaksa menembak mereka , paling tidak dengan obat penenang , untuk menyelamatkan lima korban , " kata Dicky .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar